pulsa

Pengalaman bisnis usaha kripik pisang

Halo sahabat usahawan, ingin update blog wirausaha sampingan nih tetang pengalaman membuka usaha. Memang benar, salah satu pintu rejeki adalah berdagang. Ya berdagang apa saja yang penting halal. Bahkan bisnis dagang barang yang dianggap sepele. Misalnya bisnis kripik pisang. Siapa bilang bisnis kripik pisang tidak bisa kaya. Coba lihat pengalaman usaha seorang Kepala Desa ini.

Kepala Desa itu bernama Khoirul Anam, yang sukses menggerakkan ekonomi desanya dengan kewirausahaan. Seorang Kepala Desa di Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini bisa ini bisa menjadi contoh penggerak kewirausahaan.

Mulai sejak tahun 2010 silam dengan membuat keripik pisang melalui tangan-tangan ulet warganya.
Melalui program Satu Entrepreneur Satu Tandan Pisang, ia berhasil mengangkat taraf hidup warganya. Latar belakang pemikirannya adalah adanya buah pisang yang berlimpah yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan makanan olahan.

pengalaman-bisnis-usaha-kripik-pisang


Khoirul mengirim beberapa warganya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Hasilnya, setahun kemudian warganya mulai memproduksi keripik pisang. Namun ia membatasi jumlah produksi dengan ketentuan satu warga satu tandan pisang.

Program ini mulai membuahkan hasil yang signifikan selama 3 tahun berselang. Hasilnya pun sudah bisa dirasakan oleh warga desa Gogodeso.

Misal saja Enik Sriani, warga Gogodeso RtT 01/06, kini mampu memproduksi 30 kg keripik pisang per hari. Awalnya Enik hanyalah ibu rumah tangga biasa tanpa penghasilan mandiri. Suaminya yang bekerja sebagai juru parkir, hanya berpenghasilan sekitar Rp 1 juta per bulan. Cukup pas-pasan untuk menghidupi dua orang anak. Sekitar pertengahan tahun 2010, Enik mencoba memproduksi keripik pisang setelah mengikuti pelatihan. Dengan modal satu tandan pisang, kini ia sudah bisa membangun rumah dan membeli mobil sederhana.

Ernik pun kini mempunyai 5 orang karyawan Pemasaran keripik pisang ini kini mulai merambah Malang, Surabaya, Jogja dan Bali. Saking banyaknya pesanan, Ernik kini harus mendatangkan pisang dari Tulungagung dan Lumajang akibat persediaan pisang di Blitar sudah tidak mencukupi (sumber).

Bagaimana menurut anda? Menarik kan. Bisa kita jadikan peluang usaha. Semoga pengalaman bisnis usaha kripik pisang ini bisa membuat kita bersemangat untuk membuka usaha.


0 Komentar untuk "Pengalaman bisnis usaha kripik pisang"
Back To Top